Ayam Pengemis atau dalam bahasa Mandarin disebut Beggar’s Chicken adalah salah satu kuliner klasik Tiongkok yang unik, bukan hanya karena rasanya yang lezat, tapi juga karena kisah menarik di balik namanya. Dibungkus rapat dalam tanah liat dan daun teratai, lalu dipanggang perlahan, ayam ini menyimpan kelezatan dalam setiap gigitannya.
Asal Usul yang Sarat Legenda
Cerita tentang Ayam Pengemis berakar dari legenda rakyat Tiongkok yang sudah diceritakan turun-temurun. Konon, seorang pengemis mencuri seekor ayam namun tidak memiliki alat masak. Ia lalu membungkus ayam tersebut dengan lumpur dan membakarnya di bawah tanah. Hasilnya justru luar biasa—dagingnya empuk dan aromanya harum.
Dari Hidangan Jalanan ke Meja Kaisar
Legenda itu begitu populer hingga akhirnya para koki kerajaan mencoba membuat versi mereka sendiri dengan teknik yang lebih bersih dan bahan berkualitas. Sejak saat itu, Ayam Pengemis bukan lagi milik rakyat jelata saja, tapi juga menjadi bagian dari hidangan kelas atas di berbagai jamuan mewah.
Teknik Memasak yang Unik dan Tradisional
Keunikan Ayam Pengemis terletak pada cara memasaknya yang tidak biasa. Prosesnya lambat dan hati-hati, menciptakan rasa yang dalam dan tekstur daging yang sangat lembut.
Proses Memasak Ayam Pengemis
Ayam utuh dibumbui secara menyeluruh dengan bumbu khas, seperti jahe, bawang putih, kecap asin, dan rempah-rempah Tiongkok.
Ayam dibungkus dengan daun teratai, agar aromanya terserap saat dipanggang.
Seluruh ayam dibungkus tanah liat atau adonan tepung tanah liat, lalu dipanggang perlahan selama beberapa jam.
Setelah matang, lapisan luar dipecahkan—seringkali menjadi momen yang dinanti-nantikan dalam penyajiannya.
Ayam Pengemis di Era Modern
Kini, Ayam Pengemis tidak hanya bisa ditemukan di Tiongkok, tapi juga di berbagai restoran Tionghoa kelas atas di Asia dan dunia. Beberapa chef modern telah menciptakan versi yang lebih praktis tanpa mengurangi esensi rasa dan teknik dasarnya.
Varian Modern dan Penyajian Kreatif
Beberapa restoran menggunakan aluminium foil atau adonan roti sebagai pengganti tanah liat.
Ada juga yang menyajikan Ayam Pengemis dalam versi mini untuk porsi personal.
Rasanya tetap kaya, dengan aroma daun teratai dan bumbu yang meresap hingga ke tulang.