Won ton, atau yang sering disebut wonton, adalah salah satu hidangan khas Tionghoa yang telah mendunia dan menjadi favorit di berbagai negara, termasuk Indonesia. Makanan ini biasanya berbentuk pangsit yang diisi dengan daging cincang, udang, dan bumbu-bumbu, kemudian dimasak dengan cara direbus, dikukus, atau digoreng. Won ton bukan hanya lezat, tetapi juga memiliki nilai budaya dan sejarah panjang dalam kuliner Tiongkok.
Asal Usul dan Makna Budaya Won Ton
Won ton berasal dari Tiongkok bagian selatan, terutama dari wilayah Guangdong. Nama “won ton” sendiri berasal dari bahasa Kanton yang berarti “awan yang mengapung”, menggambarkan bentuknya yang lembut dan mengapung di dalam sup. Di balik cita rasa lezatnya, won ton juga mengandung makna simbolis dalam budaya Tionghoa, seperti kemakmuran dan kebahagiaan, yang membuatnya sering disajikan dalam perayaan khusus seperti Tahun Baru Imlek.
Sejarah yang Panjang
Pangsit telah ada sejak ribuan tahun lalu di Tiongkok, dan won ton menjadi salah satu bentuk paling populer. Awalnya dibuat sebagai makanan hangat selama musim dingin, won ton kini berkembang menjadi makanan sehari-hari yang bisa dinikmati dalam berbagai cara.
Variasi dan Cara Menikmati Won Ton
Won ton memiliki banyak variasi, baik dari segi isian maupun cara memasaknya. Inilah yang membuatnya begitu serbaguna dan bisa disesuaikan dengan selera lokal di berbagai negara.
Isian Won Ton
Isian klasik dari won ton biasanya berupa campuran daging babi cincang dan udang, dicampur dengan bumbu seperti bawang putih, jahe, kecap asin, minyak wijen, dan daun bawang. Namun, seiring perkembangan zaman dan adaptasi budaya, isian bisa sangat bervariasi, seperti:
Ayam cincang
Ikan atau kepiting
Tahu dan sayuran (untuk versi vegetarian)
Daging sapi dengan jamur
Kulit won ton sendiri terbuat dari adonan tepung terigu dan telur, yang diuleni hingga tipis dan elastis. Bentuknya bisa segitiga, bantal kecil, atau dikemas seperti kantong tertutup.
Cara Penyajian
Won Ton Kuah (Won Ton Soup)
Merupakan bentuk paling populer. Won ton direbus dan disajikan dalam kuah kaldu ayam atau udang yang gurih, ditambah daun bawang dan kadang mie. Hangat, ringan, dan sangat menenangkan.
Won Ton Goreng
Pangsit digoreng hingga renyah dan keemasan. Cocok sebagai camilan atau makanan pembuka, biasanya disajikan dengan saus manis pedas atau saus plum.
Won Ton Kukus
Dimasak dengan cara dikukus dan sering ditemukan di restoran dim sum. Disajikan dengan saus kecap atau minyak cabai.
Popularitas Global dan Adaptasi Lokal
Won ton kini telah menjadi hidangan internasional. Di Amerika Serikat, “wonton soup” adalah menu wajib di restoran Chinese food. Di Asia Tenggara, termasuk Indonesia, won ton sering ditemukan dalam bentuk pangsit rebus atau pangsit goreng, biasanya disajikan bersama bakmi atau bakso.
Won Ton dalam Kuliner Indonesia
Di Indonesia, won ton telah berasimilasi menjadi bagian dari hidangan lokal. Banyak warung bakmi menyajikan pangsit rebus dalam kuah bening atau sebagai topping mie ayam. Bahkan, pangsit goreng menjadi pelengkap yang tidak bisa dipisahkan dari bakmi khas Jakarta atau bakso Malang.