Papadum adalah camilan tradisional India yang terkenal karena kelezatannya yang renyah dan gurih. Terbuat dari tepung kacang hitam (atau lentil), papadum biasanya disajikan sebagai pendamping hidangan utama atau sebagai camilan ringan. Rasanya yang ringan dan renyah membuat papadum menjadi favorit di berbagai negara, terutama di Asia Selatan dan Timur Tengah. Selain itu, papadum juga mudah ditemukan di restoran India di seluruh dunia.
Sejarah dan Asal Usul Papadum
1. Asal Usul Papadum
Papadum, yang juga dikenal dengan nama papad, memiliki akar budaya yang dalam di India dan negara-negara Asia Selatan lainnya. Meskipun tidak ada catatan pasti tentang asal-usul papadum, camilan ini diyakini sudah ada selama berabad-abad. Papadum pertama kali dibuat di wilayah India utara, tetapi kini telah menjadi makanan yang populer di seluruh dunia, terutama di negara-negara seperti Pakistan, Nepal, dan Sri Lanka.
Papadum juga memiliki hubungan erat dengan tradisi memasak di India, di mana berbagai jenis lentil digunakan untuk membuat camilan yang gurih ini. Beberapa varian papadum bahkan menggunakan bahan-bahan lain seperti beras, jagung, atau tepung terigu, tergantung pada daerahnya.
2. Penyebaran ke Luar India
Seiring dengan migrasi orang India ke berbagai belahan dunia, papadum pun mulai dikenal di luar Asia Selatan. Di negara-negara Barat seperti Amerika Serikat dan Inggris, papadum banyak ditemukan di restoran India, dan kini menjadi hidangan pembuka atau camilan yang cukup populer.
Proses Pembuatan Papadum
1. Bahan Utama Papadum
Papadum dibuat dengan bahan dasar tepung lentil (biasanya tepung kacang urad atau tepung kacang chickpea), bumbu seperti garam, cabai, jintan, dan terkadang bawang putih atau daun kari. Beberapa varian papadum bahkan menambahkan bahan seperti beras atau jagung untuk memberikan tekstur dan rasa yang berbeda.
Adonan tepung dicampur dengan air hingga membentuk adonan yang bisa dipulung. Adonan kemudian digulung sangat tipis, seperti kue tipis, dan dipotong sesuai ukuran yang diinginkan.
2. Proses Pengeringan
Setelah adonan dibentuk, papadum harus dikeringkan dengan cara menjemur di bawah sinar matahari atau menggunakan mesin pengering. Proses pengeringan ini sangat penting untuk memberikan tekstur yang renyah dan garing ketika digoreng. Papadum bisa disimpan dalam bentuk kering untuk jangka waktu yang lama.
3. Penggorengan atau Pemanggangan
Papadum yang telah kering biasanya digoreng dalam minyak panas hingga menjadi renyah dan berwarna kecoklatan. Ada juga yang memanggang papadum dengan cara dipanggang di atas api atau dalam oven, tergantung pada preferensi daerah atau cara penyajian.
Papadum dalam Budaya dan Penyajian
1. Papadum sebagai Hidangan Pendamping
Di India, papadum sering disajikan sebagai pendamping nasi atau roti dalam hidangan utama. Rasanya yang gurih dan renyah menambah dimensi rasa pada makanan, terutama saat dinikmati dengan sambhar, raita, atau chutney yang manis dan pedas. Papadum dapat memberikan keseimbangan tekstur dengan hidangan yang lebih lembut, seperti kari atau sup.
2. Papadum sebagai Camilan
Papadum juga sering dimakan sebagai camilan di antara waktu makan. Biasanya, camilan ini disajikan dengan saus chutney atau salsa pedas, atau bahkan dimakan langsung begitu saja. Di banyak rumah tangga India, papadum adalah bagian dari hidangan sehari-hari yang mudah dan praktis, baik dinikmati oleh orang dewasa maupun anak-anak.
3. Papadum dalam Acara Sosial dan Perayaan
Papadum juga sering disajikan dalam acara perayaan atau festival di India, seperti Diwali atau Pongal. Di perayaan ini, papadum sering kali menjadi salah satu hidangan pembuka yang menggugah selera sebelum hidangan utama disajikan. Bagi banyak orang, papadum memiliki arti simbolik dalam berbagai ritual keagamaan dan sosial, menambah nuansa kebersamaan dalam acara tersebut.
Variasi Papadum
1. Papadum Rasa Berbeda
Selain papadum biasa yang gurih, terdapat juga varian rasa papadum yang lebih beragam. Beberapa varian papadum bisa ditemukan dengan rasa yang lebih pedas, menggunakan cabai atau lada, atau dengan tambahan rempah-rempah seperti jintan dan ketumbar. Di beberapa daerah, papadum juga diberi rasa manis dengan menggunakan bahan-bahan seperti kelapa parut atau gula merah.
2. Papadum dengan Isi
Ada juga varian papadum isi, di mana papadum digoreng dengan bahan tambahan seperti kentang, sayuran, atau keju yang diisi di dalamnya. Varian ini lebih padat dan cocok disajikan sebagai camilan ringan yang mengenyangkan.